LAMBANG NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Setiap Negara mempunyai Lambang Negara
menggambarkan kedaulatan, kepribadian dan kemegahan Negara itu. Dalam tahun
1950 Pemerintah Republik Indonesia membentuk suatu panitia khusus untuk
menciptakan suatu Lambang Negara.
Panitia tersebut berhasil menciptakan Lambang
Negara Republik Indonesia yang berbentuk Garuda Pancasila. Lambang Negara
Garuda Pancasila itu disahkan dengan peraturan Pemerintah No. 66 tahun 1951.
1.
Penggunaan Lambang Negara ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah No. 43
tahun 1958 tentang Penggunaan Lambang Negara.
1.
Lambang
Negara dapat digunakan sebagai Lencana oleh warganegara Indonesia yang berada
di luar negri.
2.
Jika
Lambang Negara digunakan sebagai Lencana, maka Lambang itu harus dipasang pada
dada sebelah kiri diatas
2.
Pasal 12, Peraturan Pemerintah no.43 tahun 1958 berbunyi :
1.
Dengan tidak mengurangi ketentuan-ketentuan dalam Peraturan Pemerintah
tentang panji dan bendera jabatan, maka dilarang menggunakan Lambang Negara
bertentangan denga Peraturan Pemerintah ini.
2.
Pada Lambang Negara dilarang menaruh huruf, kalimat, angka, gambar, atau
tanda-tanda lainnya.
3.
Dilarang menggunakan Lambang Negara sebagai perhiasan, cap dagang, reklame
perdagangan atau propaganda politik dengan cara apapun juga
3.
Pasal 13, Peraturan Pemerintah No.43 tahun 1958 berbunyi Lambang untuk
perorangan, perkumpulan, organisasi politik atau perusahaan tidak boleh sama
atau pada pokoknya menyerupai Lambang Negara
SEJARAH LAGU KEBANGSAAN INDONESIA
Setiap bangsa di dunia ini memiliki lagu kebangsaannya.
Lagu kebangsaan itu bukanlah sekedar merupakan lagu untuk keindahan belaka,
tetapi merupakan ungkapan dan cetusan cita-cita nasional bangsa yang
bersangkutan. Ia merupakan sublimasi api perjuangan bangsa dalam mencapai
cita-cita nasional dan mempertahankan kemerdekaan dan kehormatan bangsa.
a.
Setiap
bangsa gembira, bersemangat dan bangga apabila mendengar lagu kebangsaannya
dinyatakan dan didengungkan dan mereka menghormatinya dengan khidmat.
b.
Suatu
insiden antara dua bangsa akan terjadi apabila suatu bangsa mempermainkan atau
menghina lagu kebangsaan bangsa lain. Penghinaan terhadap suatu lagu kebangsaan
dirasakan sebagai penghinaan terhadap bangsa pemilik lagu kebangsaan itu. Dalam
hubungan internasional antara bangsa-bangsa di dunia, maka setiap bangsa
berkewajiban untuk menghormati bangsa lain.
c.
Lagu
kebangsaan Indonesia Raya adalah milik bangsa Indonesia. “Indonesia Raya”
merupakan ungkapan dan cetusan cita-cita nasional bangsa Indonesia. Ia
merupakan sublimasi api perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai dan
mempertahankan kemerdekaan dan Negara Indonesia. Ia merupakan pula pemersatu
bangsa dan tekad bangsa Indonesia.
d.
“Indonesia
Raya” yang berkumandang di seluruh pelosok tanah air Indonesia selama perang
kemerdekaan di Indonesia, telah mengorbankan semangat dan keberanian rakyat dan
pemuda Indonesia untuk bertempur sampai titik darah penghabisan dalam
mempertahankan dan menegakkan kemerdekaan, meskipun mereka hanya menggunakan
bambung runcing untuk melawan tentara colonial yang bersenjata modern. Oleh
karena itu bagi bangsa Indonesia, lagu kebangsaan Indonesia Raya dan bendera
kebangsaan Sang Merah Putih adalah kehormatan bangsa dan Negara Indonesia.
e.
Gerakan
Pramuka mempunyai tugas untuk menjadikan setiap Pramuka Indonesia sebagai
patriot bangsa yang sanggup dan berani mempertahankan serta mempunyai rasa
hormat yang tinggi terhadap lagu kebangsaan Indonesia Raya.
f.
Oleh karena
itu, kepada setiap Pramuka Indonesia harus ditanamkan dan ditumbuhkan rasa
cinta dan rasa hormat terhadap lagu kebangsaan Indonesia Raya. Untuk itu, maka
setiap Pramuka Indonesia harus mengetahui dan menghayati arti dan sejarah lagu
kebangsaan Indonesia Raya dalam perjuangan bangsa Indonesia merebut,
mempertahankan dan mengisi kemerdekaan. Setai Pramuka harus mampu menyanyikan
lagu kebangsaan Indonesia Raya dengan benar dan baik serta memiliki rasa hormat
terhadapnya.
g.
Tugas
Pembina Pramuka antara lain adalah untuk membina setiap Pramuka menjadi patriot
yang memiliki rasa hormat kepada dan kesanggupan berkorban demi abadinya Lgu
Kebangsaan Indonesia Raya di bumi Indonesia.
h.
Untuk
suksesnya tugas itu, maka setiap Pembina Pramuka pertama-tama harus menjadikan
dirinya sebagai patriot yang memiliki rasa hormat kepada dan kesanggupan
berkorban demi abadinya Lagu Kebangsaan Indonesia Raya di bumi Indonesia. Dia
adalah contoh hidup bagi setiap pramuka.
i.
Uraian
tentang Lagu Kebangsaan Indonesia Raya beserta sejarahnya ini hanya sekedar
pegangan bagi para Pembina Pramuka dalam melaksanakan tugasnya. Namun demikian,
setiap Pembina Pramuka berkewajiban untuk berusaha mencari bahan-bahan yang
berkaitan dengan Lagu kebangsaan Indonesia Raya.
SEJARAH LAGU KEBANGSAAN INDONESIA RAYA
“Indonesia Raya” sebelum 17 Agustus 1945.
“Indonesia Raya” sebelum 17 Agustus 1945.
1.
Lagu
“Indonesia Raya” adalah gubahan komponis Muda Indonesia bernama Wage Rudolph
Soepratman.
2.
Almarhum
Wage Rudolph Soepratman adalah seorang guru dan juga pernah menjadi wartawan
surat kabar “Kaoem Moeda” dan pengarang buku. Sejak kecil Soepratman gemar
sekali bermain biola.
3.
Wage Rudolph Soepratman adalah putra seorang sersan Instruktur Mas Senen
Sastrosoehardjo. Soepratman
dilahirkan di Jatinegara pada tanggal 9 Maret 1903 dan meninggal dunia pada
malam selasa tanggal 16 Agustus di Surabaya.
4.
Semangat
nasional telah mengisi seluruh jiwa Soepratman pada waktu itu. Semangat yang
berwujud kemauan ingin menciptakan Lagu Kebangsaan. Akhirnya ia dapat
menciptakan Lagu Indonesia Raya.
Lagu Indonesia Raya tiu dipersembahkan oleh
Soepratman kepada masyarakat di dalam konggers Pemuda Indonesia tanggal 28
Oktober 1928 di Gedung Indonesiche Club, Jln.Kramat 106 Jakarta. Lagu Indonesia
Raya untuk pertama kali diperdengarkan dalam Konggres itu sesuai pula dengan
semangat Persatuan Pemuda yang menyala-nyala pada waktu itu, maka ketika Lagu
Indonesia Raya diperkenalkan kepada peserta konggres, dengan serta merta lagu
itu mendapat sambutan yang hangat sekali.
Sejak tiu pada tiap-tiap pertemuan Pemuda
Indonesia selalu dibuka dan ditutup dengan Lagu Indonesia Raya. Semua
Organisasi Rakyat Indonesia, Partai Politik, Organisasi Pemuda, Wanita, Kepanduan
(Kepramukaan), seluruh rakyat Indonesia yang sadar, mengakui lagu Indonesia
Raya sebagai Lagu Kebangsaan.
Pada jaman penjajahan, Lagu Indonesia Raya
sering dilarang, dihalang-halangi oleh Pemerintahan Kolonial Belanda oleh suatu
ketika Pemerintah Jepang di Indonesia. Pemerintah Belanda telah pula meminta
agar kata-kata dalam lagu Indonesia Raya diubah. Akan tetapi berkat semangat
perjuangan dan Peraturan Rakyat dan Pemuda Indonesia segala rintangan itu dpata
dilenyapkan
“Indonesia Raya” setelah 17 Agustus 1945.
Setelah Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17
Agustus 1945, Lagu Indonesia Raya ditetapkan sebagai Lagu Kebangsaan. Lagu
Kebangsaan Indonesia Raya selama perang Kemerdekaan telah merupakan sublimasi
pengorbanan perjuangan rakyat dan Pemuda Indonesia untuk mengusir penjajah dan
mempertahankan serta menegakkan Kemerdekaan.
Dalam Undang-Undang Dasar sementara Republik
Indonesia tahun 1950 pasal 3 ayat 2 Lagu Indonesia Raya ditetapkan dengan resmi
sebagai Lagu Kebangsaan Indonesia.
PERATURAN PENGGUNAAN LAGU KEBANGSAAN
INDONESIA RAYA
Lagu Kebangsaan Indonesia Raya diatur dengan
Peraturan Pemerintah No. 44 tahun 1958 tentang Lagu Kebangsaan Indonesia Raya,
meliputi :
Ketentuan Umum Penggunaan Lagu Indonesia Raya
(Lagu Kebangsaan) Penggunaan Lagu Kebangsaan
bersama-sama dengan Lagu Kebangsaan Asing Penggunaan Lagu Kebangsaan Asing sendiri Tata tertib dalam penggunaan Lagu Kebangsaan
Aturan hukum
Aturan hukum
a.
Bab I, pasal 1, Peraturan Pemerintah No.44 tahun 1958, berbunyi :
“….(1) Lagu Kebangsaan Republik Indonesia Raya, selanjutnya disebut
“Lagu Kebangsaan” ialah Lagu Indonesia Raya.
(2) Lagu Kebangsaan tersebut dengan kata-katanya ialah seperti tertera
pada lampiran-lampiran Peraturan Pemerintah ini…”
b.
Bab II,
pasal 4, Peraturan Pemerintah No.44 tahun 1958, berbunyi :“….(1) Lagu
Kebangsaan diperdengarkan / dinyanyikan :
1.
Untuk
menghormati Kepala Negara / Wakil Kepala Negara
2.
Pada waktu
penaikan atau penurunan Bendera Kebangsaan yang diadakan dalam upacara, untuk
menghormati Bendera itu.
3.
Untuk
mengormati Kepala Negara Asing.
c.
Bab II,
Pasal 5 Peraturan Pemerintah No. 44 tahun 1958 berbunyi :“….dilarang :
Menggunakan Lagu Kebangsaan untuk reklame dalam bentuk apapun juga. Menggunakan
bagian-bagian daripada Lagu Kebangsaan dalam gubahan yang tidak sesuai dengan
kedudukan dalam Lagu Indonesia Raya sebagai Lagu Kebangsaan…”
d.
Bab V,
pasal 9, Peraturan Pemerintah No. 44 tahun 1958, berbunyi :“…..Pada waktu Lagu
Kebangsaan diperdengarkan / dinyanyikan pada kesempatan-kesempatan dimaksud
dalam pearturan ini maka orang yang hadir, berdiri tegak di tempat-tempat
masing-masing. Mereka yang berpakaian seragam dari suatu Organisasi memberi
hormat dengan cara yang telah ditetapkan untuk organisasi itu. Mereka yang
tidak berpakaian seragam, memberi hormat dengan meluruskan lengan bawah dan
meletakkan tapak tangan dengan jari rapat pada paha, sedang menutup kepala
harus dibuka, kecuali kopiah, ikat kepala, sorban dan kundung atau topi. Warna
yang dipakai menurut agama atau kebiasaan….”
Setiap aanggota Gerakan Pramuka berkewajiban untuk
menghayati, melaksanakan dan mentaati Peraturan Pemerintah No. 44 tahun 1958
tentang Lagu Kebangsaan Indonesia Raya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar